Pematangsiantar, 14 Juli 2025 — Suasana haru dan penuh kebanggaan menyelimuti Gedung Serbaguna Universitas Simalungun, Pematangsiantar, pagi ini. Sebanyak 643 mahasiswa Universitas Simalungun (USI) resmi diwisuda dalam Sidang Senat Terbuka Wisuda Program Sarjana dan Magister Periode I Tahun 2025, Senin (14/7).
Acara dimulai dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, dilanjutkan laporan akademik dan pembacaan Surat Keputusan Rektor tentang kelulusan wisudawan/i. Rektor Universitas Simalungun, Dr.Sarintan Damanik,M.Si memimpin langsung prosesi dan menyampaikan kata sambutan dalam sidang terbuka, dan sekaligus membuka acara menyampaikan orasi ilmiah yang dilakukan oleh ke empat profesor.
643 Wisudawan dari 5 Fakultas dan 1 Sekolah Pascasarjana
Dalam pidatonya, Rektor USI menyebutkan bahwa para lulusan berasal dari 5 fakultas dan 1 program pascasarjana, dengan rincian sebagai berikut:
- Fakultas Ekonomi (FE): 168 orang
- Fakultas Pertanian (FP): 99 orang
- Fakultas Hukum (FH): 152 orang
- Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP): 106 orang
- Fakultas Teknik (FT): 32 orang
- Sekolah Pascasarjana (SPs): 86 orang
“Wisuda ini merupakan peristiwa akademik terakhir yang Saudara ikuti dalam jenjang pendidikan tinggi. Kami bangga atas capaian Saudara sekalian,” ujar Rektor Sarintan Damanik dalam sambutannya.
Mahasiswa Berprestasi Turut Diumumkan
Sebagai bentuk apresiasi, Universitas Simalungun juga mengumumkan mahasiswa berprestasi dari setiap fakultas dan pascasarjana. Mereka adalah:
- Elsa Dameria Naibaho (Fakultas Ekonomi)
- Putri Salsabilah Daulay (Fakultas Pertanian)
- Reisya Fitri Ramalia (Fakultas Hukum)
- Dosni MR. Saragih (FKIP)
- Abdi Eferdin Purba (Fakultas Teknik)
- Rajiston Purba (Sekolah Pascasarjana)
Para mahasiswa terbaik ini mendapat apresiasi langsung dari Rektor dan para hadirin yang memenuhi ruang wisuda.
Capaian USI: 6 Guru Besar dalam 2,5 Tahun
Dalam kesempatan itu, Rektor juga memaparkan berbagai kemajuan pesat Universitas Simalungun dalam beberapa tahun terakhir. Salah satunya, pencapaian 6 Guru Besar dalam waktu 2,5 tahun, yakni:
- Prof. Dr. Drs. Ridwin Purba, M.Pd.
- Prof. Dr. Ulung Napitu, M.Si.
- Prof. Dr. Dra. Anita Purba, M.Hum.
- Prof. Dr. Ir. Jef Rudiantho Saragih, M.Si.
- (Dua nama lainnya dalam proses SK)
Selain itu, 3 dosen USI juga berhasil menyelesaikan pendidikan doktoral, serta peningkatan fasilitas akademik melalui sistem informasi akademik yang kini memungkinkan orangtua mahasiswa memantau perkembangan studi putra-putrinya secara daring.
USI Menuju Perguruan Tinggi Mandiri dan Berkelas Nasional
Rektor USI juga menyampaikan bahwa kampus ini terus berbenah menuju kemandirian perguruan tinggi swasta. Berbagai kerja sama strategis telah dilakukan, termasuk MoU dengan UNESCO, penyelenggaraan Pendidikan Profesi Guru (PPG), Pendidikan Khusus Profesi Advokat (PKPA), TOEFL gratis, hingga pengabdian masyarakat tingkat nasional.
“Cita-cita kami menjadikan Universitas Simalungun sebagai salah satu QS 100 perguruan tinggi terbaik sedang kami upayakan bersama,” ucap Rektor Sarintan Damanik.
Pesan untuk Wisudawan: Jaga Nama Baik Almamater
Di akhir pidatonya, Rektor menyampaikan pesan khusus kepada para wisudawan/i agar tetap menjaga nama baik almamater di tengah masyarakat. Ia mengingatkan, bahwa lulusan USI merupakan duta kampus yang akan membawa nama baik institusi ke berbagai lapangan profesi.
“Kami berharap Saudara/i dapat mengamalkan ilmu secara bertanggung jawab dan berkualitas. Jangan pernah melupakan almamater ini, dan mari terus besarkan Universitas Simalungun bersama, sesuai motto kami: Cinta Damai dan Kerja Sama Tim,” pesan Sarintan Damanik.
Acara wisuda ditutup dengan pembacaan doa dan pantun khas Simalungun oleh Rektor:
"Tubuh Ma Sanggar Pakon Tobu
Dohor Hupagar Kawat,
Sautma Nassiam Anak Pakon Boru
Jadi Jolma Na Marpangkat."
Tentang Universitas Simalungun
Universitas Simalungun saat ini memiliki 5 fakultas dan 1 sekolah pascasarjana dengan 19 program studi, serta telah meraih akreditasi institusi “Baik Sekali”. USI terus berkomitmen menjadi perguruan tinggi swasta unggulan di Sumatera Utara.